Amputasi mempengaruhi banyak bidang kehidupan. Namun, berkat dunia prostetik yang berkembang pesat, pasien yang mengalami trauma atau amputasi tangan dan anggota tubuh lainnya memiliki peluang lebih besar untuk terus menjalani kehidupan normal meskipun mengalami cedera.
Memperkenalkan prostetik
Prostetik atau kaki pals telah berkembang pesat. Mereka telah beralih dari sekadar memenuhi tujuan estetika menjadi memiliki kemampuan unik yang menghasilkan fungsionalitas kembali yang pernah hilang karena trauma atau amputasi.
Pertimbangkan dua jenis prostetik utama yang dapat Anda temukan di Arkansas.
Tangan prostetik bertenaga tubuh
Gerakan manusia adalah tenaga pendorong di belakang protese bertenaga tubuh. Seperti namanya, gerakan tubuh yang tepat dapat memicu gerakan tangan, mendorong latihan dasar buka dan tutup melalui sistem kabel. Ada juga dua jenis utama tangan prostetik bertenaga tubuh: pembukaan sukarela dan penutupan sukarela.
Tangan prostetik yang membuka secara sukarela menggunakan sistem tekanan kabel untuk mendorong gerakan membuka tangan. Tangan kemudian secara otomatis menutup setelah tekanan dilepaskan. Hal yang sebaliknya berlaku untuk tangan prostetik yang menutup secara sukarela, dengan tangan secara otomatis membuka tanpa tekanan, tetapi menutup hanya setelah kabel ditekan. Tangan prostetik yang terbuka secara sukarela biasanya merupakan pilihan paling populer untuk orang dengan kekuatan terbatas, tetapi opsi yang dipilih tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Tangan palsu bertenaga tubuh adalah pilihan yang lebih tradisional dan biasanya cepat bagi pasien untuk belajar menggunakannya.
Tangan prostetik bertenaga listrik
Tidak seperti tangan prostetik bertenaga tubuh, tangan prostetik mioelektrik menggunakan sisa otot dan saraf lengan Anda untuk membantu “melatih” cara bergerak tangan prostetik.
Dengan pelatihan ini, tangan prostetik dapat mempelajari pola perilaku dari otot yang berkontraksi di lengan sisa. Diperlukan periode pembelajaran yang signifikan agar seseorang dapat sepenuhnya menggunakan gaya prostetik ini. Akan tetapi, manfaat dari bertahan melalui proses ini cenderung lebih terlihat dan terasa realistis, lebih mirip dengan tangan yang telah hilang.
Selain itu, jenis pembelajaran yang dilakukan oleh orang yang diamputasi bergantung pada cedera dan amputasi yang diderita. Misalnya, orang yang diamputasi di atas siku akan belajar menggerakkan tangan prostetiknya menggunakan bisep dan trisepnya, sementara orang yang diamputasi di bawah siku akan belajar lebih banyak menanggapi pada otot lengan dan pergelangan tangan.
Perkembangan teknologi
Tangan prostetik terus dikembangkan untuk menyediakan fungsionalitas tingkat lanjut bagi pengguna, beberapa di antaranya sekarang dapat mencakup gerakan jari individu dan penerimaan sensorik. Dalam kedokteran olahraga, prostetik kompetitif sedang dikembangkan untuk memfasilitasi berbagai macam grip yang didukung oleh aplikasi, serta teknologi mikroproses yang membantu dalam gerakan mundur dan gerakan squat-to-standing.
Sensitisasi tangan terbukti sulit dikuasai, tetapi penelitian menjanjikan. Saat ini terdapat dua jenis sensor yang dapat ditanamkan ke tangan palsu: sensor posisi dan sensor gaya / sentuhan. Sensor posisi memberi tangan informasi seperti proprioseptif, sedangkan sensor gaya / sentuhan membantu dalam interaksi pengukuran dengan lingkungan eksternal, seperti kekerasan atau kekasaran medan, serta suhu.
Terobosan terbaru telah memberikan harapan untuk digunakan secara umum. Pada tahun 2018, peneliti Arizona State University James Abbas bersama tim peneliti multi-institusionalnya memperkenalkan sistem tangan palsu baru pada pertemuan tahunan Society for Neuroscience. Teknologi ini menampilkan neurostimulator implan yang dikendalikan secara nirkabel yang dirancang untuk memulihkan perasaan seseorang dengan amputasi tangan.